Minggu, 04 Mei 2008
Blog di Internet dan Toko Bunga Italiana
Toko Bunga Maya. Nicholas Negroponte, “nabi” media digital dari MIT (AS) pernah bilang bahwa Internet adalah gempa bumi berkekuatan 10,5 Skala Richter yang mengguncang sendi-sendi kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi atau pun sosial.
Revolusi itu kini sedang terjadi.
Revolusi yang sama juga sedang terjadi untuk bisnis bunga. Kajian di Amerika Utara menunjukkan terjadinya penurunan bisnis bunga tradisional sejak 1998. Pembelian bunga secara langsung secara pelahan diganti oleh pemesanan melalui Internet. Oleh karena itu banyak pebisnis bunga meluncurkan toko bunganya di dunia maya, lalu menerima pesanan melalui email dan tidak melalui telepon seperti sebelumnya.
Perkembangan serupa di Indonesia mungkin masih agak lama. Tetapi karena teknologinya telah tersedia, maka mulai bulan April 2008 ini Toko Bunga Italiana memutuskan untuk terjun mensosialisasikan layanannya di Internet. Kami menyambut usulan itu dari Bambang Haryanto, seorang blogger dan praktisi komunikasi di Internet, asal Wonogiri.
Menurutnya, “sudah saatnya layanan Toko Bunga Italiana (TBI) didokumentasikan sehingga bisa dikomunikasikan kepada masyarakat luas. Bahkan mendunia. Sarana itu telah tersedia dan terjangkau, yaitu situs blog di Internet.”
Aggregator koneksi. Ketika Toko Bunga Italiana (TBI) memiliki situs blog di Internet maka pelbagai keunggulan yang dapat kami berikan kepada konsumen antara lain terbinanya hubungan yang terus-menerus antara TBI dengan pelanggan.
Karena dengan memajang foto-foto di blog TBI akan membuat pesan-pesan komunikasi pelanggan dalam bentuk karangan bunga tidak begitu saja “mati” atau berakhir ketika sesuatu event selesai. Pesan-pesan itu akan “abadi” dan dapat ditelusuri kembali. Blog ini ibaratnya sedang menulis sebuah sejarah.
Blog TBI hadir dan juga berperan sebagai aggregator koneksi yang menunjukkan hubungan baik antara pelaku usaha satu dengan lainnya, termasuk juga hubungan antar individu yang terjadi. Hubungan baik yang terpeta dengan jelas dan dapat diakses khalayak luas itu jelas akan mengangkat reputasi dan kredibilitas para pelanggan TBI.
Hubungan yang nampak atau visible tersebut berpotensi membuka hubungan-hubungan baru berikutnya yang akan menguntungkan kelangsungan usaha para pelanggan TBI di masa depan. Sekadar contoh, di halaman ini dapat Anda simak foto-foto karangan bunga untuk Bank Jateng Wonogiri yang merayakan hari ulang tahun ke-45,. Baik dari TBI sendiri atau pun dari pelanggan TBI, yaitu Ibu Nuning Fauziah Affiani, SH, Ibu Noor Saptanti, SH MH, dan DPK Aspekindo Wonogiri yang memiliki hubungan baik dengan Bank Jateng Wonogiri.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Radjim, pemimpin cabang Bank Jateng Wonogiri dan Staf, atas kerja samanya selama ini. Kami di Toko Bunga Italiana sangat bergembira ketika menerima surat apresiasi bernomor 0462/ST.02.01/011/2008 dan bertanggal 14 April 2008 dari Bank Jateng Wonogiri atas peran TBI ikut mendukung sehingga acara peringatan HUT Bank Jateng Ke-45 dapat terselenggara secara baik dan lancer.
Blog TBI ini juga memberi sarana yang memudahkan klien/konsumen untuk menceritakan layanan yang mereka terima dari TBI, yang tidak lain merupakan aksi pemasaran secara berantai, gethok tular, word of mouth, yang berpotensi menanamkan nama baik dan kepercayaan yang sama-sama menguntungkan di fihak pelanggan dan juga TBI sendiri.
Tentu saja, melalui sarana blog itu pula TBI ingin menunjukkan apresiasi yang tinggi kepada pelanggan.
Dengan mengkomunikasikan kepercayaan klien/konsumen/pelanggan tersebut kepada masyarakat luas, kami yakin akan berdampak terangkatnya citra baik dan reputasi klien/konsumen/pelanggan kami, sekaligus juga reputasi TBI sendiri.
Kami tunggu saran Anda. Blog ini sebagai media kiprah komunikasi TBI yang baru, tentu saja masih jauh dari sempurna. Kritik, saran dan masukan Anda, sangat kami nantikan.
Apabila ada kegiatan atau informasi yang penting dan berguna menyangkut aktivitas para pelanggan TBI yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas, dengan senang hati akan kami pajang di blog ini pula. Selamat menjelajah dan silakan kontak kami (tbi/bh).
tbi
Revolusi itu kini sedang terjadi.
Revolusi yang sama juga sedang terjadi untuk bisnis bunga. Kajian di Amerika Utara menunjukkan terjadinya penurunan bisnis bunga tradisional sejak 1998. Pembelian bunga secara langsung secara pelahan diganti oleh pemesanan melalui Internet. Oleh karena itu banyak pebisnis bunga meluncurkan toko bunganya di dunia maya, lalu menerima pesanan melalui email dan tidak melalui telepon seperti sebelumnya.
Perkembangan serupa di Indonesia mungkin masih agak lama. Tetapi karena teknologinya telah tersedia, maka mulai bulan April 2008 ini Toko Bunga Italiana memutuskan untuk terjun mensosialisasikan layanannya di Internet. Kami menyambut usulan itu dari Bambang Haryanto, seorang blogger dan praktisi komunikasi di Internet, asal Wonogiri.
Menurutnya, “sudah saatnya layanan Toko Bunga Italiana (TBI) didokumentasikan sehingga bisa dikomunikasikan kepada masyarakat luas. Bahkan mendunia. Sarana itu telah tersedia dan terjangkau, yaitu situs blog di Internet.”
Aggregator koneksi. Ketika Toko Bunga Italiana (TBI) memiliki situs blog di Internet maka pelbagai keunggulan yang dapat kami berikan kepada konsumen antara lain terbinanya hubungan yang terus-menerus antara TBI dengan pelanggan.
Karena dengan memajang foto-foto di blog TBI akan membuat pesan-pesan komunikasi pelanggan dalam bentuk karangan bunga tidak begitu saja “mati” atau berakhir ketika sesuatu event selesai. Pesan-pesan itu akan “abadi” dan dapat ditelusuri kembali. Blog ini ibaratnya sedang menulis sebuah sejarah.
Blog TBI hadir dan juga berperan sebagai aggregator koneksi yang menunjukkan hubungan baik antara pelaku usaha satu dengan lainnya, termasuk juga hubungan antar individu yang terjadi. Hubungan baik yang terpeta dengan jelas dan dapat diakses khalayak luas itu jelas akan mengangkat reputasi dan kredibilitas para pelanggan TBI.
Hubungan yang nampak atau visible tersebut berpotensi membuka hubungan-hubungan baru berikutnya yang akan menguntungkan kelangsungan usaha para pelanggan TBI di masa depan. Sekadar contoh, di halaman ini dapat Anda simak foto-foto karangan bunga untuk Bank Jateng Wonogiri yang merayakan hari ulang tahun ke-45,. Baik dari TBI sendiri atau pun dari pelanggan TBI, yaitu Ibu Nuning Fauziah Affiani, SH, Ibu Noor Saptanti, SH MH, dan DPK Aspekindo Wonogiri yang memiliki hubungan baik dengan Bank Jateng Wonogiri.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Radjim, pemimpin cabang Bank Jateng Wonogiri dan Staf, atas kerja samanya selama ini. Kami di Toko Bunga Italiana sangat bergembira ketika menerima surat apresiasi bernomor 0462/ST.02.01/011/2008 dan bertanggal 14 April 2008 dari Bank Jateng Wonogiri atas peran TBI ikut mendukung sehingga acara peringatan HUT Bank Jateng Ke-45 dapat terselenggara secara baik dan lancer.
Blog TBI ini juga memberi sarana yang memudahkan klien/konsumen untuk menceritakan layanan yang mereka terima dari TBI, yang tidak lain merupakan aksi pemasaran secara berantai, gethok tular, word of mouth, yang berpotensi menanamkan nama baik dan kepercayaan yang sama-sama menguntungkan di fihak pelanggan dan juga TBI sendiri.
Tentu saja, melalui sarana blog itu pula TBI ingin menunjukkan apresiasi yang tinggi kepada pelanggan.
Dengan mengkomunikasikan kepercayaan klien/konsumen/pelanggan tersebut kepada masyarakat luas, kami yakin akan berdampak terangkatnya citra baik dan reputasi klien/konsumen/pelanggan kami, sekaligus juga reputasi TBI sendiri.
Kami tunggu saran Anda. Blog ini sebagai media kiprah komunikasi TBI yang baru, tentu saja masih jauh dari sempurna. Kritik, saran dan masukan Anda, sangat kami nantikan.
Apabila ada kegiatan atau informasi yang penting dan berguna menyangkut aktivitas para pelanggan TBI yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas, dengan senang hati akan kami pajang di blog ini pula. Selamat menjelajah dan silakan kontak kami (tbi/bh).
tbi
Jumat, 02 Mei 2008
Drs. Sumaryoto, Politisi Merakyat Dari Wonogiri
Entrepreneur sejati. Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2008 kini memasuki masa penting. Kelima pasangan calon sudah ditetapkan. Bagi Wonogiri, suksesi pemimpin nomor satu di Jawa Tengah ini sempat menimbulkan harapan. Karena ada warganya yang ikut njago sebagai gubernur, yaitu Drs. Sumaryoto.
Pengusaha angkutan terkenal, juga tokoh teras persepakbolaan nasional, ketika menjadi Ketua Komisi IV (1999-2004) dan Wakil Ketua Komisi V (2004-2008) DPR RI, Drs. Sumaryoto menggagas pembangunan jalur Selatan-Selatan yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi (Jawa Timur) hingga Banten. Ia juga menggagas dibangunnya Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura.
Perjuangan Drs. Sumaryoto harus berhenti, karena DPP PDIP telah memilih pasangan Bibit Waluyo-Rustriningsih sebagai cagub-cawagub Jawa Tengah dalam Pilgub mendatang. Padahal, begitu pandangan sebagian khalayak, Jawa Tengah membutuhkan pemimpin yang memiliki jiwa entrepreneurship, kewirausahaan yang teruji untuk menciptakan lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan. Untuk kiprah yang satu ini, Drs. Sumaryoto kaya gagasan dan pengalaman untuk meraih tujuan besar tersebut.
Kita catat, beliau adalah Ketua Umum Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso Megapolitan Indonesia, Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Mie dan Bakso Megapolitan, Ketua Umum Paguyuban Wonogiri Seluruh Indonesia, Ketua Kehormatan PSSI Jawa Tengah, dan tentu saja sebagai pemilik kelompok usaha Gajah Mungkur Group yang berkiprah dalam usaha bus sampai perbankan.
Krida Pak Mar Tidak Berhenti. Kepedulian Pak Mar, sebutan akrabnya, terhadap rakyat kecil dan tanah leluhurnya Wonogiri, dipastikan tidak akan berhenti walau pun kursi Gubernur Jawa Tengah tak dapat ia raih. Bangsa Indonesia masih membutuhkan sumbangan pengabdian beliau di masa-masa mendatang.
Dan kami di Toko Bunga Italiana, seperti contoh karangan bunga di atas, sebagai bukti kemitraan yang telah berlangsung bertahun-tahun dalam upaya kecil kami ikut serta mendukung cita-cita dan gerak langkah Drs. Sumaryoto di masa depan. Terima kasih Pak Mar untuk kepercayaan Bapak selama ini. Sukses selalu, Pak Mar !
Kontak :
Pendopo Sumaryoto
Website : www.pendoposumaryoto.com
Email : pakmar@pendoposumaryoto.com
tbi/bh
Pengusaha angkutan terkenal, juga tokoh teras persepakbolaan nasional, ketika menjadi Ketua Komisi IV (1999-2004) dan Wakil Ketua Komisi V (2004-2008) DPR RI, Drs. Sumaryoto menggagas pembangunan jalur Selatan-Selatan yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi (Jawa Timur) hingga Banten. Ia juga menggagas dibangunnya Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura.
Perjuangan Drs. Sumaryoto harus berhenti, karena DPP PDIP telah memilih pasangan Bibit Waluyo-Rustriningsih sebagai cagub-cawagub Jawa Tengah dalam Pilgub mendatang. Padahal, begitu pandangan sebagian khalayak, Jawa Tengah membutuhkan pemimpin yang memiliki jiwa entrepreneurship, kewirausahaan yang teruji untuk menciptakan lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan. Untuk kiprah yang satu ini, Drs. Sumaryoto kaya gagasan dan pengalaman untuk meraih tujuan besar tersebut.
Kita catat, beliau adalah Ketua Umum Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso Megapolitan Indonesia, Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Mie dan Bakso Megapolitan, Ketua Umum Paguyuban Wonogiri Seluruh Indonesia, Ketua Kehormatan PSSI Jawa Tengah, dan tentu saja sebagai pemilik kelompok usaha Gajah Mungkur Group yang berkiprah dalam usaha bus sampai perbankan.
Krida Pak Mar Tidak Berhenti. Kepedulian Pak Mar, sebutan akrabnya, terhadap rakyat kecil dan tanah leluhurnya Wonogiri, dipastikan tidak akan berhenti walau pun kursi Gubernur Jawa Tengah tak dapat ia raih. Bangsa Indonesia masih membutuhkan sumbangan pengabdian beliau di masa-masa mendatang.
Dan kami di Toko Bunga Italiana, seperti contoh karangan bunga di atas, sebagai bukti kemitraan yang telah berlangsung bertahun-tahun dalam upaya kecil kami ikut serta mendukung cita-cita dan gerak langkah Drs. Sumaryoto di masa depan. Terima kasih Pak Mar untuk kepercayaan Bapak selama ini. Sukses selalu, Pak Mar !
Kontak :
Pendopo Sumaryoto
Website : www.pendoposumaryoto.com
Email : pakmar@pendoposumaryoto.com
tbi/bh
Mejeng, Kiat Sukses Pebisnis Tanaman Hias !
Pustaka Kita. Sebuah bola voli meluncur dan jatuh di kandang ayam. Seekor ayam jago segera mengumpulkan para babon ayam untuk mengelilingi bola voli tersebut. Kata si ayam jago, "lihatlah, ayam-ayam tetangga kita mampu menghasilkan telur sebesar ini. Kapan kalian juga mampu seperti itu ?"
Ayam jago yang sok tahu. Tetapi menurut pepatah asal Malaysia, perilaku ayam lebih baik dibanding perilaku penyu. Pepatah negeri jiran itu berbunyi, "Jangan jadi penyu yang bertelur ribuan butir tetapi senyap-senyap, melainkan jadilah ayam : hanya bertelur sebutir tetapi riohnya sekampong !"
Dalam konteks dunia komunikasi modern, rioh itu penting. Publisitas itu penting. Artis seperti Ahmad Dhani dan Maia tahu hal itu. Pelaku adegan video porno macam Maria Eva juga tahu. Juga politisi. Bahkan demikian pula halnya kaum teroris. Adalah pakar pemasaran terkenal Al Ries dan Jack Trout dalam bukunya Horse Sense : The Key to Success Is Finding a Horse to Ride (1991) yang menandaskan hal itu.
Agar sukses, kata mereka, Anda harus menemukan kuda untuk bisa Anda tunggangi. Tetapi bila kuda kerja keras yang Anda pilih, peluang sukses Anda hanya 1 dari 100. Pilih menunggang kuda IQ ? Hanya 1 banding 75. Mengandalkan kuda pendidikan pun cuma 1 dari 60. Menyerahkan masa depan Anda dengan pasrah nebeng kuda perusahaan tempat Anda kini bekerja ? Peluang sukses Anda masih hanya 1 dari 50 !
Nasehat Ries dan Trout, pilihlah kuda kreativitas yang membuka peluang sukses Anda 1 banding 25. Kuda hobi lebih potensial lagi, 1 banding 20. Sementara kuda rioh sekampong, yaitu publisitas menurut mereka menjanjikan peluang sukses Anda 1 banding 10.
Di perusahaan besar, tandasnya, ketertampakan atau visibilitas lebih penting dibanding kemampuan, abilitas. Lebih bagus bila Anda memang memiliki keduanya. Tetapi bila Anda diminta memilih, pilihlah pada visibilitas itu.
Kuda kencang yang satu ini menjanjikan keberhasilan karena sembilan puluh persen orang bukan termasuk sebagai golongan pemikir yang independen. Kaum mayoritas ini hanya percaya pada informasi yang mereka baca dari suratkabar, mereka dengar dari radio atau mereka tonton dari televisi, atau bersumber dari omongan orang lain. Darimana mereka memperoleh gagasan ? Ya tentu saja dari sumber surat kabar, radio dan juga televisi tersebut.
Agar sukses menunggang kuda publisitas, Anda harus piawai dalam berdansa dengan orang-orang media. Jangan terlalu agresif dan jangan pula terlalu malu-malu kucing. Kunci pokoknya : jangan mengontak mereka, tetapi biarlah mereka yang menghubungi Anda. Tetapi bagaimana agar wartawan atau reporter televisi tertarik kepada sepak terjang Anda ?
Langkah pertama, eksposlah diri Anda sendiri dengan memberikan pidato atau menulis artikel. Agar mampu menarik liputan luas, beraksilah sedikit heboh. Luncurkan ide-ide yang kontroversial.
Atau seperti resepnya Ries dan Trout, tirulah aksi seniman pelukis seni pop almarhum Andy Warhol (1927-1987) yang dijuluki sebagai master publicity jockey, karena apa pun yang ia perbuat, dari penampilan, karya seninya ("antara lain seni sablon yang secara teknis setiap orang bisa") sampai kehidupan sosialnya, selalu bisa mengguncang media.
Inti pesannya bagi kita para pebisnis tanaman hias : Anda jangan sekali-kali ketinggalan mengikuti kegiatan bursa dan pameran. Dengan senang hati, seperti foto tertera di atas, kami dari Toko Bunga Italiana Wonogiri akan selalu ikut mendukung aktivitas pameran dan kontes yang bermanfaat bagi semua itu. (BH).
tbi
Ayam jago yang sok tahu. Tetapi menurut pepatah asal Malaysia, perilaku ayam lebih baik dibanding perilaku penyu. Pepatah negeri jiran itu berbunyi, "Jangan jadi penyu yang bertelur ribuan butir tetapi senyap-senyap, melainkan jadilah ayam : hanya bertelur sebutir tetapi riohnya sekampong !"
Dalam konteks dunia komunikasi modern, rioh itu penting. Publisitas itu penting. Artis seperti Ahmad Dhani dan Maia tahu hal itu. Pelaku adegan video porno macam Maria Eva juga tahu. Juga politisi. Bahkan demikian pula halnya kaum teroris. Adalah pakar pemasaran terkenal Al Ries dan Jack Trout dalam bukunya Horse Sense : The Key to Success Is Finding a Horse to Ride (1991) yang menandaskan hal itu.
Agar sukses, kata mereka, Anda harus menemukan kuda untuk bisa Anda tunggangi. Tetapi bila kuda kerja keras yang Anda pilih, peluang sukses Anda hanya 1 dari 100. Pilih menunggang kuda IQ ? Hanya 1 banding 75. Mengandalkan kuda pendidikan pun cuma 1 dari 60. Menyerahkan masa depan Anda dengan pasrah nebeng kuda perusahaan tempat Anda kini bekerja ? Peluang sukses Anda masih hanya 1 dari 50 !
Nasehat Ries dan Trout, pilihlah kuda kreativitas yang membuka peluang sukses Anda 1 banding 25. Kuda hobi lebih potensial lagi, 1 banding 20. Sementara kuda rioh sekampong, yaitu publisitas menurut mereka menjanjikan peluang sukses Anda 1 banding 10.
Di perusahaan besar, tandasnya, ketertampakan atau visibilitas lebih penting dibanding kemampuan, abilitas. Lebih bagus bila Anda memang memiliki keduanya. Tetapi bila Anda diminta memilih, pilihlah pada visibilitas itu.
Kuda kencang yang satu ini menjanjikan keberhasilan karena sembilan puluh persen orang bukan termasuk sebagai golongan pemikir yang independen. Kaum mayoritas ini hanya percaya pada informasi yang mereka baca dari suratkabar, mereka dengar dari radio atau mereka tonton dari televisi, atau bersumber dari omongan orang lain. Darimana mereka memperoleh gagasan ? Ya tentu saja dari sumber surat kabar, radio dan juga televisi tersebut.
Agar sukses menunggang kuda publisitas, Anda harus piawai dalam berdansa dengan orang-orang media. Jangan terlalu agresif dan jangan pula terlalu malu-malu kucing. Kunci pokoknya : jangan mengontak mereka, tetapi biarlah mereka yang menghubungi Anda. Tetapi bagaimana agar wartawan atau reporter televisi tertarik kepada sepak terjang Anda ?
Langkah pertama, eksposlah diri Anda sendiri dengan memberikan pidato atau menulis artikel. Agar mampu menarik liputan luas, beraksilah sedikit heboh. Luncurkan ide-ide yang kontroversial.
Atau seperti resepnya Ries dan Trout, tirulah aksi seniman pelukis seni pop almarhum Andy Warhol (1927-1987) yang dijuluki sebagai master publicity jockey, karena apa pun yang ia perbuat, dari penampilan, karya seninya ("antara lain seni sablon yang secara teknis setiap orang bisa") sampai kehidupan sosialnya, selalu bisa mengguncang media.
Inti pesannya bagi kita para pebisnis tanaman hias : Anda jangan sekali-kali ketinggalan mengikuti kegiatan bursa dan pameran. Dengan senang hati, seperti foto tertera di atas, kami dari Toko Bunga Italiana Wonogiri akan selalu ikut mendukung aktivitas pameran dan kontes yang bermanfaat bagi semua itu. (BH).
tbi
Kamis, 01 Mei 2008
Perum Pegadaian Wonogiri
Empati Untuk Yang Berduka. Dengan rasa syukur dan rendah hati Toko Bunga Italiana Wonogiri mengucapkan terima kasih kepada Keluarga Besar Perum Pegadaian Cabang Wonogiri dan Keluarga Besar Perum Pegadaian Kanwil VIII Surakarta yang telah mempercayakan kami sebagai penyedia karangan bunga duka cita.
Layanan kami tersebut terkait dengan meninggalnya Bapak Suratmo, karyawan Perum Pegadaian Wonogiri, pada tanggal 24 Februari 2008. Almarhum yang warga Kajen, Giripurwo, Wonogiri, telah dimakamkan di Pemakaman Umum kajen, Senin, 25 Februari 2008.
Kami mengucapkan ikut belasungkawa kepada Keluarga Besar Perum Pegadaian Wonogiri dan keluarga almarhum Bapak Suratmo. Semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
tbi
Langganan:
Postingan (Atom)